Kegiatan diseminasi “Aplikasi Simulasi Tes UKBI” yang merupakan produk penelitian dari dosen sekaligus sekretaris Prodi Tadris Bahasa Indonesia, Dr. Riris Nurkholidah Rambe, M.Pd. dilaksanakan pada 24 Oktober 2025 dosen Prodi Tadris Bahasa Indonesia. Aplikasi simulasi tes UKBI ini diperkenalkan kepada mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Indonesia semester VII yang sebentar lagi akan menyelesaikan pendidikannya.


Guna meningkatkan kompetensi mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Indonesia FITK UIN Sumatera Utara dalam berbahasa Indonesia, setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya harus melaksanakan tes UKBI atau Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia. Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia atau UKBI adalah tes standar yang dikembangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mengukur tingkat kemahiran seseorang dalam menggunakan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan. Tes UKBI ini terdiri dari lima seksi yang mengukur kemahiran berbahasa Indonesia lisan dan tulis, yaitu seksi I: mendengarkan, seksi II: merespons kaidah, seksi III: membaca, seksi IV: menulis, dan seksi V: berbicara. masing-masing seksi memiliki format dan waktu pengerjaan yang berbeda untuk menguji pemahaman, penggunaan, dan aplikasi kaidah bahasa Indonesia.


Kegiatan diseminasi aplikasi simulasi tes UKBI dilakukan untuk penyebarluasan hasil penelitian dengan judul “Pengembangan Aplikasi UKBI bagi Mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Indonesia UIN Sumatera Utara Medan”. Penelitian ini menghasilkan produk yaitu Aplikasi Simulasi Tes UKBI yang diperuntukkan bagi mahasiswa prodi Tadris Bahasa Indonesia sebagai media latihan sebelum melakukan tes yang resmi diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Dalam aplikasi ini berisi soal yang terdiri dari tiga kemampuan, yaitu kemampuan mendengarkan, merespon kaidah, dan membaca. Setelah mengikuti tes simulasi UKBI ini, mahasiswa akan memperoleh sertifikat yang menggambarkan skor yang diperoleh dan peringkat kemahirannya. Diharapkan setelah mengikuti tes ini makan mahasiswa akan memperoleh skor yang maksimal pada saat mengikuti tes resmi dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Adapun proses penilaian dalam aplikasi simulasi tes UKBI sama dengan saat melakukan tes UKBI yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Nilai tertinggi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) adalah 800 dengan predikat Istimewa. Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sempurna dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulis.
Nilai tertinggi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) adalah 800, yang termasuk dalam predikat Istimewa. Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sempurna dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulis. Berikut adalah daftar lengkap predikat dan rentang skor UKBI, dari tertinggi hingga terendah:
- Istimewa: 725–800
- Sangat Unggul: 641–724
- Unggul: 578–640
- Madya: 482–577
- Semenjana: 405–481
- Marginal: 326–404
- Terbatas: 251–325
Tentu banyak manfaat yang didapatkan setelah mengikuti UKBI ini. Hasil tes UKBI juga berkorelasi dengan kemampuan mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia setelah ia lulus menjadi sarjana. Sertifikat UKBI yang akan didapatkan oleh mahasiswa setelah mengikuti tes UKBI tersebut dapat menjadi SKPI (Surat Keterangan Pengantar Ijazah) dan menjadi tolak ukur kemampuan berbahasa yang dibagi menjadi kompetensi mendengarkan, merespons kaidah, membaca, menulis, dan berbicara.