Mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia Laksanakan Praktik “Mangalap Boru”

Mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Indonesia melaksanakan kegiatan praktik mata kuliah Kajian Bahasa dan Budaya Batak pada Senin, 20 Desember 2024 di runag kuliah FITK . Adapun praktik yang dilaksanakan yaikni mangalap boru yang dalam bbahasa Batak artinya peminangan (pernikahan). Mangalap boru adalah proses pencarian dan pemilihan pasangan hidup oleh pihak keluarga pria dalam adat Batak, Sumatera Utara, Indonesia. Mangalap boru merupakan bagian integral dari prosesi pernikahan adat Batak Mandailing, Sumatera Utara. Dalam tradisi ini, keluarga pria melakukan pencarian dan pemilihan pasangan hidup yang tepat bagi anak mereka. Proses ini melibatkan pencarian, pemilihan, dan pengajuan permohonan untuk meminang calon pasangan. Mangalap boru memiliki makna yang mendalam dalam adat Batak Mandailing. Proses ini tidak hanya mencari pasangan hidup yang cocok, tetapi juga memperkuat hubungan antar keluarga dan mempertahankan keutuhan adat. Dalam mangalap boru, keluarga pria dan wanita berdiskusi dan bersepakat tentang masa depan pasangan muda.

Acara mangalap boru dimulai dengan pembukaan. Dilanjutkan dengan berbalas pantun oleh perwakilan keluarga kedua pihak, yaitu pihak wanita dan pihak pria. Selanjutnya, penjelasan maksud dan tujuan keluarga pihak pria datang menemui keluarga pihak wanita untuk mangalap boru (meminang) sang wanita. Selanjutnya, pembahasan sinamot yang di pimpin oleh kepala suku dari pihak wanita. Sinamot yang diucapkan tidak ditentukan dari pihak wanita seperti yang diucapkan oleh ayah dari pihak wanita yaitu “Sadia ma sanggup na bere i, saima na yang hami setujui” yang artinya ” Berapa lah mampunya bere itu, itulah yang kami setujui”. Setelah itu, kedua keluarga berdiskusi untuk menentukan tanggal akan dilaksanakannya pada acara pernikahan nanti, kemudian ditutup dengan berdoa bersama.

Kegiatan praktik mangalap boru ini turut dihadiri Kaprodi Tadris Bahasa Indonesia, Ibu Rina Devianty, S.S., M.Pd., dan Dosen Pengampu mata kuliah Kajian Budaya dan Bahasa Batak, Bapak Saripuddin Lubis, M.Pd., serta mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia yang mengikuti mata kuliah tersebut. Dalam sambutannya, Kaprodi Tadris Bahasa Indonesia sangat mengapresiasi kegiatan tersebut agar mahasiswa sebagai generasi muda dapat lebih mengenal budaya daerah di Sumatera Utara, khususnya budaya Batak.