Kegiatan kelompok diskusi Prodi Tadris Bahasa Indonesia, Kumara (Kumpulan Mahasiswa Rajin dan Aktif), kembali melaksanakan diskusi mahassiwa denga tema “Bermain Sambil Belajar”. Kegiatan diskusi Kumara dilaksanakan pada Jumat, 21 November 2025, pukul 10.00 s.d. 11.00 WIB dengan pemateri Muhammad Latif Siddik, mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Indonesia semester V sekaligus anggota Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Kota Medan. Tema “Bermain Sambil Berbudaya” dijadikan sebagai tema diskusi untuk memperkenalkan dan menghidupkan kembali permainan tradisional, khususnya di kalangan mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Indonesia. Di tengah berkembangnya permainan digital modern, kegiatan ini menjadi ruang bagi mahasiswa untuk menyentuh kembali budaya.


Pada sesi pengenalan, mahasiswa diperlihatkan dua contoh permainan, yaitu congkak dan bolak-balik balok. Setelah pemaparan singkat mengenai bentuk, aturan, dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya, kegiatan langsung dilanjutkan dengan sesi praktik. Dalam praktik permainan congkak, mahasiswa bermain berpasangan saling berlawanan. Setiap pemain berusaha memperhitungkan langkah dengan teliti, dan menjaga konsentrasi agar mendapatkan jumlah biji yang lebih banyak. Dari sini terlihat bahwa congkak bukan hanya permainan, tetapi latihan berpikir yang membutuhkan kesabaran dan ketepatan.
Sementara itu, pada praktik bolak-balik balok, sebagian mahasiswa pada awalnya tampak kesulitan menyusun pola agar melaju dengan cepat. Namun, seiring waktu dan percobaan berulang, mereka mulai memahami tekniknya. Proses mencoba, gagal, lalu berhasil membuat suasana kelas menjadi hidup, penuh tawa, dan antusias. Permainan ini mengasah ketelitian, motorik halus, serta ketekunan dalam menyelesaikan tantangan sederhana tetapi menuntut fokus.
Melalui kegiatan Kumara ini, mahasiswa tidak hanya bermain, tetapi juga belajar bahwa permainan tradisional mengandung nilai budaya, dan karakter. Bermain sambil berbudaya menjadi cara menyenangkan untuk mengenalkan warisan budaya sekaligus membangun kedekatan, kerja sama, dan kepedulian terhadap tradisi bangsa




